Teori 21 Hari adalah Mitos yang Paling Terkenal di Dunia Self-improvement

 

Teori 21 Hari, Hoax!

Pernah ngga si gais, terlintas di pikiran pas kamu sebelum tidur mikir, besok pagi aku pengen berubah lah, besok pengin bangun lebih pagi, makan sarapan sehat, jalan pagi, hirup udara segar? Besok adalah hari aku ingin berubah menjadi diri yang aku inginkan, versi terbaik dari diriku sendiri. Hiliihhh. Padahal, nggak semudah itu Sir Alex Ferguson! kita harus memasukkan kebiasaan tertentu dalam hidup kita yang pada akhirnya akan membawa kita menjadi versi terbaik dari diri kita. Kita juga harus menghilangkan kebiasaan-kebiasaan tertentu yang menghambat jalur. Yakan? Nah, sebenarnya berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk membentuk kebiasaan baru atau menghilangkan yang lama sih? Kebanyakan orang akan bilang dibutuhkan persis 21 hari bagi seseorang untuk membentuk kebiasaan atau menghilangkan yang lama. Saya ingat dulu waktu SMA, salah satu guru saya bilang membutuhkan persis 21 hari bagiku untuk membentuk kebiasaan baru. Dan aku pikir, wah ini peluang untuk jadi orang yang selalu merapikan tempat tidur dan berangkat jamaah subuh di shaf paling awal nih. Aku pikir selama 21 hari berikutnya, alih-alih bangun setiap hari dan ngmong, "Kang, jangan gugah aku subuh ini!", aku akan melakukannya sendiri. Tapi, hari demi hari, pagi-pagi jam 5, bahkan pada hari-hari aku terburu-buru, aku bangun setiap pagi dan merapikan tempat tidurku yang malesi pol. Tapi pada hari ke-22, aku membuka mataku dan hal pertama yang aku katakan adalah, "Kang, gausah bangunin aku." Aku menyerah, dan tentu saja aku tetep seperti 21 hari yang lalu dan aku pikir, oke, mungkin aku hanya akan sedikit lebih buruk dalam hal morning person, nggak apa-apa.

Sekarang, rasanya saya nggak berlebihan jika saya bilang teori 21 hari ini adalah mitos yang paling terkenal di dunia pengembangan diri. Mari kita telaah sedikit tentang teori kita untuk memahami asal usul angka 21 ini dan alasan penyebarannya dalam buku dan kursus pengembangan diri. Dr. Maxwell Maltz adalah seorang dokter bedah plastik pada tahun 1950-an saat ia mulai menyadari pola aneh di antara pasiennya. Misalnya, pada operasi hidung, ia melihat bahwa pasien membutuhkan persis 21 hari untuk terbiasa melihat hidung barunya. Dia juga melihat bahwa jika pasien punya kaki amputasi, pasien itu membutuhkan persis 21 hari sebelum mulai terbiasa dengan kondisi barunya. Dr. Maltz menerbitkan teorinya dalam sebuah buku yang sangat terkenal pada era itu dan terjual lebih dari 30 juta kopi. Di sinilah pertentangan mulai timbul dan orang-orang, dan itu masuk akal mengapa orang-orang mulai percaya teorinya. Pertama, angka 21 dianggap periode waktu yang singkat dan juga dianggap sebagai sumber godaan, yang berarti sesuatu yang bisa kamu lakukan. Kedua, angka 21 cukup lama untuk dipercayai sebagai tantangan yang sulit, tetapi tidak, nggak mungkin. Maksudku, siapa yang nggak ingin mengubah seluruh hidup mereka dalam waktu hanya 21 hari? Bukankah kamu ingin mulai bangun lebih pagi setiap hari? Bukankah kamu ingin mulai masak resep-resep sehat? Morning person lah. Bukankah kamu ingin mulai minum smoothie aneh-aneh, dan semuanya dalam waktu kurang dari satu bulan? Tentu saja, kita akan mencoba hal itu dengan segera, bukan?

Lalu, apakah itu benar? Apakah kita benar-benar bisa mengubah hidup kita dalam 21 hari? Aku tahu itu terdengar sangat menggembirakan, tetapi sebenarnya ada beberapa faktor yang perlu kamu pertimbangkan untuk bisa memperkirakan waktu yang dibutuhkan untuk membentuk kebiasaan baru atau menghilangkan kebiasaan lama yang toksik. Pertama, kompleksitas tujuanmu. Jika aku memutuskan untuk mulai makan buah setiap hari, yang dianggap sebagai kebiasaan sederhana, mungkin aku akan membutuhkan waktu lebih sedikit daripada jika aku ingin menguasai keterampilan atletik yang kompleks, seperti servis tenis. Kedua, konsistensi perilaku mempengaruhi kecepatan pemerolehan. Aku mengulangi suatu perilaku selama tiga menit sehari itu berbeda dari temanku yang mengulangi perilaku yang sama selama 30 menit sehari. Jadi, kita ingin menjernihkan hal-hal, berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk membentuk kebiasaan baru atau menghilangkan kebiasaan lama yang toksik?

 

Jawabannya adalah, ya, ada penelitian terkenal oleh psikolog Philippa Lally yang berjudul "Bagaimana Kebiasaan Terbentuk." Studi ini mengikuti 96 orang selama periode 12 minggu. Setiap orang memilih kebiasaan baru selama 12 minggu yang harus dikerjakan, seperti minum 3 gelas air sebelum makan siang atau berlari selama 15 menit setelah makan malam. Setelah 12 minggu, data dianalisis untuk menentukan waktu yang diperlukan untuk beralih dari kebiasaan lama ke membawa keluar kebiasaan baru secara otomatis. Dan setelah 12 minggu, kami menemukan bahwa dibutuhkan waktu sekitar dua hingga delapan bulan bagi tugas tersebut menjadi sebuah kebiasaan, dan 66 hari tepatnya. Perbedaan dalam waktu yang dibutuhkan untuk membentuk kebiasaan sangat bergantung pada tugas itu sendiri, orangnya, dan situasi mereka, karena ada yang mbutuhin membentuk kebiasaan dalam 18 hari sementara yang lain butuh 254 hari.

Jadi menurut psikolog Lally, jika kamu ingin tahu waktu yang diperlukan untuk membentuk kebiasaan baru atau menghilangkan kebiasaan lama, sebenarnya kamu mungkin memerlukan waktu dua hingga delapan bulan, dan bukan hanya 21 hari. Teman-teman, apakah itu dua bulan, tiga bulan, satu tahun, atau dua tahun, sebenarnya nggak masalah seberapa lama waktu yang diperlukan sebanyak itu, selama penting untuk mulai dari sekarang. Dan sekali kamu memulai, pastikan untuk mempertahankan kebiasaan baru kamu, jadikan itu bagian dari jadwalmu, atur pengingat, ciptakan lingkungan yang mendukung, dan yang paling penting, kamu nggak perlu sempurna. Salah satu atau dua kesalahan nggak akan berdampak besar pada perilakumu. Sebenarnya, itu akan memberimu waktu untuk nggak terburu-buru dan memberimu waktu untuk nggak tergesa-gesa dalam menjadi versi yang lebih baik. Jika ingin menjadi versi terbaik dari diri sendiri, kamu harus berkomitmen pada sistem dan memeluk prosesnya. Dengan begitu, kamu akan berkomitmen untuk membuat perbaikan kecil daripada tergesa-gesa dalam mengubah segalanya. Perubahan nggak selalu mudah dan nggak selalu sederhana kawan, tetapi dengan cukup tekad, semua kebiasaan dapat diubah. Jadi jika kamu benar-benar menginginkannya, menjadi versi terbaik dari dirimu, bangunlah hari ini dan mulailah bekerja. Aku jamin, kamu akan mencapainya. Amin.

 

Regards, erzeddd.


Posting Komentar untuk "Teori 21 Hari adalah Mitos yang Paling Terkenal di Dunia Self-improvement"